TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau kembali berencana salurkan dana hibah sebesar Rp 1 Miliar untuk melanjutkan pembangunan Balai Adat Kampung Tepian Buah, Kecamatan Segah yang belum rampung. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas beberapa waktu lalu.
Dikatakan Sri, Balai Adat di Kampung Tepian Buah menjadi balai adat terbesar yang ada di provinsi Kaltim dan Kaltara serta menjadi pusat kegiatan adat seni dan budaya suku Dayak. Sudah sepantasnya mendapatkan perhatian dari Pemkab Berau, ditambah Tahun 2024 nanti Kabupaten Berau menjadi tuan rumah pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) Dayak Kenyah se-Kaltim dan Kaltara.
“Pastinya ini menjadi kebanggaan kita bersama. Jadi wajar kita beri perhatian lebih,” ungkap Sri, Rabu (5/7/23).
Lanjutnya, hal ini menjadi komitmen Pemkab Berau dalam mendukung pelaksanaan mubes nanti. Tentunya Sri berharap balai adat bisa selesai sebelum pelaksanaan mubes tersebut.
“Kita rencanakan anggaran ada di APBD murni Tahun 2024. Jika nanti ada kekurangan, kita bisa tambahkan asalkan sesuai dengan RKPD nya,” bebernya.
Sri menyebut, Pemkab Berau juga sebelumnya telah menggelontorkan dana hibah Rp 1 Miliar pada Tahun 202 lalu. Ia berharap, dengan upaya yang diberikan dari pemerintah daerah tersebut bisa meningkatkan inovasi dan kreativitas suku Dayak Kenyah serta menjaga kekompakan nya sampai acara mubes nanti.
“Semoga bisa bermanfaat dengan baik dan sesuai harapan kita semua,” tandasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir menjelaskan, bahwa dana hibah dari Pemkab Berau telah diberikan untuk pembangunan Balai Adat Tepian Buah dari Tahun 2020 dan 2022. Masing-masing sekitar Rp 500 juta. Lantaran dana hibah tidak bisa diberikan setiap tahun, makanya baru bisa diberikan pada 2024 nanti.
“Disesuaikan besarannya sesuai kebutuhan dan nilainya juga bisa lebih besar,” terangnya.
Ia mengaku, sementara ini Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menyanggupi pemberian dana hibah tersebut sebanyak Rp 1 Miliar. Pihaknya sendiri akan menunggu pihak kampung untuk mengusulkan proposal. Di luar itu, mereka bebas mencari dana lain seperti dari pihak ketiga.
“Atau dari iuran masyarakat tapi tidak boleh tumpang tindih dengan dana yang kami berikan,” tegasnya.
Ilyas menambahkan, tidak hanya di Tepian Buah, penganggaran dana hibah juga direncanakan diberikan ke wilayah daerah pesisir.
“Tidak hanya di kampung pedalaman, wilayah pesisir juga mendapatkan anggaran dana hibah dari Pemkab Berau,” pungkasnya. (Yud/Ded/Adv)