TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir menanggapi terkait keluhan susunan jadwal pada kalender pariwisata Kabupaten Berau tahun ini.
Dikatakannya, terkait kalender pariwisata diakuinya bahwa pihak Disbudpar akan melakukan revisi terkait kalender pariwisata yang telah terjadwal tersebut.
Menurut Ilyas, untuk menarik wisatawan yang berkunjung lebih banyak lagi memang memerlukan sesuatu hal unik dan menarik . Sebagai contoh, di kalender pariwisata, memang ada dimasukan jadwal terselenggaranya ulang tahun kampung. Hal inilah yang akan direvisi dan diganti namanya.
“Kita akan lebih rinci lagi dalam penamaan yang lebih menarik. Seperti ulang tahun suatu kampung kita akan sebutkan festival kegiatan apa yang akan digelar. Seperti Bekudung Betiung, tentunya akan membuat wisatawan penasaran, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara,” ungkap Ilyas, Senin (20/2/23).
Lanjutnya, tidak hanya soal penamaan saja, Ilyas menyebut, Disbudpar Berau juga akan menggelar suatu kegiatan yang lebih meriah lagi dengan peserta yang lebih banyak tentunya. Diakuinya, even banyak digelar, namun kebanyakan terkesan sederhana. Hal ini kah yang akan menjadi perhatian pihaknya untuk melakukan perombakan skema jadwal dan penampilan.
Misalnya acara adat di Kampung Samburakat, adakan 1000 jagung bakar dan 1000 penari. Hal ini tentu akan menarik wisatawan yang penasaran dan tertarik untuk datang. Bahkan wisatawan luar negeri dipersilahkan untuk ikut membakar jagung.
“Salah contohnya saja kegiatan tersebut. Tujuannya ialah meningkatkan minat wisatawan untuk berwisata di Berau,” tuturnya.
Diakuinya, di Kampung Tumbit Dayak, setiap hari ulang tahun juga menampilkan tarian hudoq. Biasanya para penari tidak begitu banyak, dengan menambah penari jika memungkinkan mencapai 1.000 orang tentu dapat menjadi magnet tersendiri untuk wisatawan datang dan menyaksikan kegiatan tersebut.
Sama halnya dengan acara buang naas di Kecamatan Talisayan yang sudah pasti dilaksanakan setiap tahun. Jika tambahkan dengan wisata bersama ikan paus tutul tentunya akan bisa lebih menarik wisatawan.
“Menjadi nilai tambah jika kita kolaborasikan, masyarakat pastinya akan ikut terdampak juga,” tegasnya.
Ilyas menambahkan, Disbudpar Berau saat ini juga telah membentuk Badan Promosi Wisata yang bertujuan agar destinasi di Bumi Batiwakkal ini bisa meningkatkan dari segi jumlah pengunjung. Yang dirinya harapkan muaranya dapat ikut menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Berau. Termasuk juga sektor UMKM diberbagai sektor, baik di daerah pariwisata maupun perkotaan itu sendiri.
“Badan Promosi Pariwisata sudah kita bentuk. Mereka yang akan fokus bergerak dengan konsep yang sudah direncanakan,” pungkasnya. (Yud/Ded)