TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) kembali bekerjasama dengan Dekranasda Berau dalam memberikan pelatihan program Aku Siap Ekspor (ASE) bagi perajin selama dua hari di ruang rapat RPJMD Bapelitbang Berau, Senin (6/2/23).
Pelatih tersebut diikuti oleh 25 orang perajin, baik baik batik, tenun, anyaman dan ukiran.
Dalam kesempatannya, Ketua Dekranasda Berau, Sri Aslinda Gamalis menuturkan, pendampingan dan pembinaan bagi para perajin untuk menumbuhkan dan mengembangkan mutu kualitas hasil kerajinan mereka. Mengharapkan program pelatihan dari pusat tersebut dilakukan secara berkelanjutan.
“Jangan lewatkan kesempatan ini, dan terus berkarya dan berinovasi dalam menciptakan produk baru dan unggulan. Mengingat daerah kita sebagai wisata unggulan di Kaltim serta akan menjadi penyangga IKN,” ungkap Sri Aslinda.
Lanjutnya, ada berbagai jenis industri kerajinan yang ada di Kabupaten Berau. Sejauh ini Sri Aslinda mengaku telah membina para perajin dari 13 kecamatan sekitar 150 kelompok. Adapun terdiri dari anyaman rotan atau bambu sebanyak 25 kelompok, ukiran sebanyak 5 orang, kelompok barang dari kayu 5 kelompok, kerang 5 kelompok, kerajinan lainnya 32 orang, pakaian kadi 37 orang, perhiasan logam mulia 10 orang dan tenun 60 orang.
“Dari data kami ada 150 dari 13 kecamatan yang ada,” tuturnya.
Ia menyebut, hasil dari berbagai produk lokal tersebut sudah pernah diikutsertakan dalam gelar produk di berbagai kegiatan melalui pameran kriya nusa dan expo, baik mandiri maupun ke luar daerah.
“Pengembangan juga dilakukan pada digital UMKM dalam rangka pemasaran sistem online. Salah satunya bekerjasama dangan perbankan untuk membuatkan kartu keanggotaan yang sekaligus menjadi kartu ATM mereka,” jelasnya.
Sri Aslinda mengatakan, guna meningkatkan keterampilan Dekranasda Berau melakukan MoU dengan balai besar kerajinan dan batik di Yogyakarta. Bantuan bagi para perajin juga mengalir. Yakni, bantuan mesin serut rotan untuk perajin di Kampung Pandan Sari Kecamatan Segah.
“Untuk penenun yang berada di Sukan Tengah, selain pelatihan dan bimbingan diberikan rumah tenun dengan alokasi anggaran pusat. Rencananya secara masimal akan berfungsi mulai 2023 ini,” ungkapnya.
Ia memaparkan, saat ini usaha kerajinan di Berau masih tergolong usaha kecil rumah tangga. Yang hanya melibatkan anggota keluarga. Terbatas hanya memproduksi sesuai permintaan lantaran keterbatasan produksinya.
Pembinaan tentunya sangat diperlukan untuk meningkatkan SDM agar mampu bersaing dengan daerah lain. Harapannya ke depan produk kerajinan mendapat wadah untuk jangkauan pemasaran yang lebih luas.
“Setelah bimbingan dari pusat ini peluang pasarnya bukan hanya di daerah saja, tapi secara nasional bahkan mancanegara,” tegasnya.
“Para perajin juga mendapat peningkatan keterampilan dan pemanfaatan ekonomi dapam meningkatkan produktifitas serta berdampak pada kreatofotas produk,” pungkasnya.
Sementara itu, saat membuka pelatihan PJ Sekda Berau, Agus Wahyudi menyampaikan, dirinya mewakili Pemkab Berau mengapresiasi Dekranasda pusat yang menggelar pelatihan untuk para perajin di Kabupaten Berau.
“Tentunya dengan pelatihan ini para perajin di Berau akan menambah kemampuan dan wawasan serta akan meningkatkan inovasi dan kreativitasnya,” ungkapnya.
Agus berharap, kegiatan seperti dapat menjadi rutinitas. Ia mengakui, Pemkab Berau juga akan terus memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas dari para perajin di Kabupaten Berau kedepannya.
“Kita kan dukung penuh. Karena pelatihan seperti ini memberi dampak positif untuk meningkatkan keterampilan, pemanfaatan dan penggunaan teknologi. Dilain sisi berdampak pada kualitas produk dan membuka peluang pasar,” tandasnya. (Yud/Ded)