TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Saat ini sudah 27 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang telah resmi terbentuk dan terdata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau. Hal tersebut disampaikan Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pariwisata, Samsiah.
“Masyarakat kampung yang meminta untuk diberikan sosialisasi terkat Pokdarwis ada sebanyak 12 tempat. Artinya animo masyarakat terhadap sektor pariwisata sudah mulai terbuka wawasannya,” ujar Samsiah.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pihak Disbudpar yang mesti turun tangan sendiri ke kampung-kampung untuk pembentukan pokdarwis tersebut. Saat ini masyarakat yang lebih inisiatif agar kampungnya bisa diberikan sosialisasi pembentukan pokdarwis tersebut.
“Sekarang masih ada beberapa kampung lagi yang minta kepada kami. Sebenarnya kalau dari pemerintah hanya menargetkan 3 kampung saja, tapi karena animo masyarakat yang tinggi untuk menjadi kampung wisata, jadi kami melebihi target,” katanya.
Samsiah menjelaskan, untuk kampung yang ingin menjadi kampung wisata ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Diantaranya adalah membentuk pokdarwis dan mempunyai potensi pariwisata. Tetapi bagi yang tidak memiliki potensi wisata bisa membuat wisata buatan sendiri.
“Bagi kampung yang tidak punya potensi wisata boleh kok membuat wisata buatan sendiri, sejauh wisatanya menarik dan disukai orang,” terangnya.
Dirinya mengaku, sejauh ini di Kabupaten Berau ada 10 destinasi wisata unggulan dan semuanya memiliki paket wisata. Paket wisata tersebut bisa dinikmati para wisatawan dari domestik maupun mancanegara.
“Tapi biasanya wisata di kepulauan, setiap resort memiliki paket wisata sendiri. Kalau Pokdarwis sendiri sebenarnya tidak boleh menjual paket wisata, tetapi harus bekerjasama dengan travel. Nanti travel yang ambil paket dan dijual kembali,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, saat ini pihak Disbudpar sedang menggiatkan kembali Pokdarwis Kalibata Teluk Bayur. Karena proyek perubahannya adalah menjadikan Teluk Bayur sebagai wisata kota tua.
“Akan ada atraksi wisata. Ketika nanti ada wisatawan kita punya alternatif pilihan tempat wisata terdekat. Saat ini sedang dilakukan pembahasan dan saling berkoordinasi. Semoga didukung oleh OPD yang lain. DPUPR alhamdulillah sudah mendukung dengan renovasi gedung kamar bola. Tahun akan dilakukan grand desainnya, kemudian tahun depan sudah mulai renovasi,” pungkasnya. (Yud/Adv/Ded)