TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Meningkatkan potensi para pelaku pembuat batik di Kabupaten Berau, Wakil Bupati Berau, Gamalis menyebut salah satu caranya bisa dengan mewajibkan anak sekolah dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Bumi Batiwakkal, menggunakan batik lokal.
Hal ini sudah dicanangkan sejak beberapa waktu yang lalu oleh Bupati terdahulu.
“Pencanangan menggunakan batik lokal di daerah kita mesti kembali kita galakkan agar para penggeliat batik kita bisa terus eksis dan berkembang,” ujar Gamalis, Sabtu (3/9/22).
Namun, jika penggunaan batik lokal diwajibkan, dikatakannya pasti akan membuat sedikit tantangan bagi para pengrajin batik. Sebab permintaan batik lokal akan meningkat tajam.
“Kalau itu diberlakukan, apakah akan sanggup penyedia batik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pasti akan banyak sekali membutuhkan bahan batik, jadi perlu kesiapan yang matang bagi pabrik atau apapun itu untuk menyediakan bahannya,” jelasnya.
Jika hal itu diwajibkan, Gamalis mengaku tentu mendukung hal itu. Namun, ketersediaan dan kemampuan pelaku pengrajin batik atau pembuat kain batik tersebut harus seirama dengan keluarnya regulasi nantinya.
“Kita akan canangkan itu, hanya tinggal membuatkan regulasinya saja lagi seperti apa, baik dengan peraturan bupati maupun peraturan daerah nantinya,” katanya.
Gamalis berharap, persiapan akan bahan baku batik lokal tersebut dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan batik untuk para penggunanya. Tinggal, Pemkab Berau saat ini mempersiapkan regulasinya lewat Perbup maupun Perda-nya.
“Mungkin kita akan mengalami sedikit kendala dalam penerapan tersebut. Tapi kita mesti optimis ini bisa terwujud, tentunya dengan usaha dan kerjasama antara semua pihak,” tandasnya. (yud/mrt)
Ikut Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua, Bupati Berau, Sri Fokus Jaga Kesehatan dan Matangkan Wawasan
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU - Dalam rangka mengikuti tahapan-tahapan sebagai Kepala Daerah. pasangan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas dan Wakil Bupati...