TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau sosialisasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi dan Manajemen Risiko dengan mendatangkan narasumber dari BPKP perwakilan Provinsi Kaltim, di ruang rapat Sangalaki Kantor Bupati Berau, Selasa (9/8/22) pagi tadi.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan, SPIP adalah momentum penguatan di lingkungan Pemkab Berau terutama dalam rangka maturitas SPIP pemerintah meningkatkan level Kabupaten Berau.
Lanjut Sri SPIP juga merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi.
“Tentunya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan,” jelas Sri.
Menurutnya, Sistem pengendalian yang baik memiliki rancangan pengendalian yang tepat dan melaksanakan rancangan secara efektif dalam seluruhi aktivitasnya. sistem pengendalian intern yang baik adalah sistem pengendalian intern yang dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi, proksinya bisa diukur dari dua hal. pertama adalah dari aspek desain pengendalian intern (control design) dan kedua adalah dari aspek penerapannya (control implementation).
“Dua aspek yang dapat mendukung tujuan organisasi kita, aspek desain dan aspek penerapannya,” katanya.
Adapun tujuan yang ingin dicapai SPIP, yaitu penilaian atas pencapaian tujuan penyelenggaraan SPIP itu sendiri. mengandalkan parameter penilaian yang terintegrasi, yakni integrasi parameter manajemen risiko atau Manajemen Risiko Indeks (MRI), kapabilitas APIP, dan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK), yang dilekatkan pada penilaian sub unsur SPIP.
“Sisialisasi ini dimaksudkan agar kita berfikir secara sistem (system dapat semua thinking) yaitu tidak berfikir sendiri. Manajemen itu tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga orang lain, SPIP juga demikian tidak mungkin hanya inspektorat tetapi semua perangkat daerah bekerja yakni sama. Intinya, semua pihak harus terlibat, manajemen yang dikoordinasikan dalam Penilaian Mandiri (PM),” tegasnya.
Sri berharap, kegiatan sosialisasi ini akan menghasilkan kesamaan persepsi dan pemahaman sehingga pengendalian intern di perangkat daerah masing-masing lebih baik, dan terus meningkatkan nilai maturitas serta mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten berau, meningkatkan akuntabilitas transparansi dan memberikan pelayanan public.
“Saya mengapresiasi kesediaan kepala BPKP perwakilan Provinsi Kaltim yang telah meluangkan waktu sehingga acara sosialisasi spip dan manajemen risiko ini dapat terselenggara di lingkup Pemkab Berau,” pungkasnya. (yud/ded)