TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemkab Berau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Apel Siaga Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Berau Tahun 2022 di Lapangan Pemuda, Kecamatan Tanjung Redeb, Selasa (9/8/22) pagi tadi.
Bupati Berau, Sri Juiarsih Mas dalam sambutannya menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil kajian risiko bencana yang telah dimiliki Kabupaten Berau, tingkat bahaya yang memiliki indeks risiko tertinggi adalah bencana kebakaran hutan, begitu pula jika diamati berdasarkan kejadian-kejadian bencana beberapa tahun terakhir.
“Berdasarkan informasi resmi dari BMKG, tahun ini prakiraan bulan agustus, kita akan menghadapi puncak musim kemarau, meski sebagian kecil wilayah di Indonesia sudah mengalami musim kemarau sejak bulan April yang lalu. Namun sebagian besar akan mengalami musim keterlambatan musim kemarau. Tentu, kita ketahui bersama, musim kemarau merupakan musim yang sangat berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” terang Sri.
Lanjut Sri, ia meminta semua pihak harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang bisa saja terjadi. Untuk itu, harus betul-betul siap siaga menjaga dan mengamankan kawasan hutan dari bahaya karhutla.
Seperti diketahui bersama, penyebab kebakaran hutan dan lahan 90% adalah akibat ulah manusia, baik yang dilakukan secara sengaja maupun akibat kelalaian. Kendati demikian, faktor alam juga turut mendukung dalam penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan, seperti kemarau panjang dan terjadinya gejala El Nino.
“Jika potensi kerawanan ini tidak tidak kita tanggapi serius, maka permasalahan besar ketika terjadinya karhutla adalah timbulnya bencana asap yang bukan hanya berdampak di dalam negeri, namun menjadi ancaman menakutkan bagi negara-negara tetangga Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, pengendalian kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun swasta. Sehingga, keberhasilan dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan sangat tergantung dari peran aktif serta komitmen pihak terkait.
“Untuk itu, saya, atas nama Pemkab Berau senantiasa menyerukan kepada semua pihak untuk menjalin sinergi dan kolaborasi aktif dalam rangka pencegahan dan pengendalian karhutla. Semua sektor, baik pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga masyarakat, harus mulai menyamakan persepsi tentang apa itu pengendalian. Sehingga, gerak langkah dalam pengedaliannya akan sama. Karena prinsipnya, mencegah kebakaran jauh lebih baik daripada memadamkan,” pungkasnya. (yud/ded)