PULAU DERAWAN, PORTALBERAU– Nyaris dua bulan warga di Kampung Pegat Batumbuk, Kecamatan Pulau Derawan krisis listrik. Pasalnya mesin listrik yang dimiliki kampung hampir jarang berfungsi karena sulitnya Bahan Bakar Minyak (BBM) di kampung mereka dan membuat sebagian warga harus bergelap-gelapan.
Kepala Kampung Pegat Betumbuk, Alimuddin mengatakan jika kesulitan BBM ini membuat masyarakat kampung harus menggunakan mesin lampu atau geset dimasing-masing rumah.
“Sdah mencari kebeberap lokasi dan memang kosong minyaknya (solar), jadi masyarakat paket Genset sementara ini,” ungkapnya.
Dengan tidak terpakainya mesin disel yang digunakan untuk penerangan masyarakat. Sehingga hanya ada beberapa rumah saja yang memiliki mesin genset dengan bahan bakar BBM jenis Pertalite.
“Jadi yang tidak memiliki genset masyarakat harus bergelap-gelapan selama mesin disel tidak berpungsi akibat kelangkaan BBM,” tegasnya.
Sehingga dengan adanya hal ini dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk bisa menindaklanjuti permasalahan yang saat ini terjadi. Pasalnya, menurutnya ini sangatlah penting untuk masyarakat.
“Aktivitas kita sangat terganggu selama listrik mati, dan semoga ada tindaklanjutnya dari Pemkab Berau seperti apa,” pintanya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa sebelumnya untuk mendapatkan BBM Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) juga membeli di wilayah Tanjung Redeb.
“Sebelumnya kita membeli di eceran, karena kita juga sudah mengajukan ke kecamatan untuk bisa mendapatkan kuota BBM untuk kampung, tetapi belum ada tindak lanjutnya seperti apa,” tandasnya.
Terpisah, Bupati Berau Sri Juniarsih saat dikonfirmasi terkait keluhan Kepala Kampung Pegat Betumbuk dirinya tidak mengetahui jika masyarakat diwilayah tersebut mengeluhkan BBM jenis solar.
“Saya baru tahu ini jika ada keluhan terkait langka BBM jenis solar, nanti akan kita tindaklanjuti seperti apa,” tegasnya.
Sehingga dirinya juga meminta kepada Kepala Kampung Pegat Betumbuk, Alimuddin untuk bisa berkoordinasi dengan dirinya jika mengalami keluhan sepeti yang saat ini terjadi. Pasalnya, menurutnya jika ada hal seperti saat ini terjadi bisa dicari solusi bersama.
“Ketika memang ada permintaan dari kepala kampung maka akan kita bantu, karena jika seperti ini saya juga tidak tahu permasalahnya, sehinga bisa segera malaporkan kepada saya jika ada keluhan di kampung,” tandasnya (Ded)