TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Usai menyuarakan tuntutannya di Halaman Kantor Bupati Berau, pada 15 Juni lalu, Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang (AMLT) akhirnya melakukan pertemuan dengan PT Supra Bara Energi (SBE), Selasa (21/6/22).
Dalam pertemuan tersebut, Kasat Intelkam Polres Berau, AKP Ibnu, mengusulkan pembentukan tim terpadu untuk menelusuri permasalahan tumpang tindih lahan. Namun, hal itu membuat sejumlah peserta melakukan aksi Walk Out dari forum.
Usulan pembentukan tim terpadu ditolak oleh peserta dari AMLT, sebab hal itu dinilai tidak akan membuahkan hasil.
“Pembentukan tim terpadu ini akan sia-sia. Karena kita tahu dulu juga Pemkab Berau pernah mengalami kekalahan dalam sidang soal lahan. Jadi kami rasa tidak perlu membentuk tim terpadu, kami tidak bisa berpegang pada keputusan tim terpadu nantinya. Tidak perlu ada tim terpadu,” ungkap Desy Fitriansyah, perwakilan dari AMLT.
Berbeda dengan AMLT, rencana pembentukan tim terpadu justru disambut baik oleh Direktur PT SBE, Tri Agus Heru.
Dikatakannya, apapun yang menjadi hasil keputusan tim terpadu akan menjadi akhir dari permasalahan tersebut.
“Kami setuju kalau ada tim terpadu. Kalaupun nantinya kami terbukti melanggar aturan, kami siap untuk mempertanggungjawabkan. Kalau memang diminta mengganti rugi pun kami siap,” tandasnya. (Ded)
Rencana Rute Berau-Makassar Bandara Kalimarau Direstui PJ Gubernur Kaltim
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU - Bandara Kalimarau Berau saat ini sedang mempersiapkan penerbangan rute baru untuk Makassar-Berau dan sebaliknya. Langkah ini...