TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Rencana perbaikan jembatan Sambaliung menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Tidak terkecuali Kepala Kampung Sei Bebanir, Bangun, Kecamatan Sambaliung, Muhammad Rasatkan.
Sebelumnya, Rasatkan menyarankan perbaikan jembatan Sambaliung untuk dilakukan penundaan dan menilai penyeberangan menggunakan LCT tidak akan maksimal.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani, menyebut kekhawatiran Kakam Sei Bebanir Bangun tersebut seharusnya tidak perlu. Madri tidak setuju jika perbaikan jembatan Sambaliung ditunda seperti yang disampaikan Rasatkan.
“berdasarkan hasil sosialisasi bersama Pemprov kemarin, disepakati bahwa perbaikan ini memang harus dilaksanakan dan tidak ada yang ditunda, karena jembatan yang ada sekarang memang sudah cukup parah kerusakannya, konstruksinya juga bukan sehebat yang dulu. Ya, namanya juga sudah lama,” terangnya kepada Portal Berau Online, Selasa (14/6/22) .
Dengan kesepakatan bersama tersebut, dikatakan Madri, tidak perlu ada penundaan, melainkan harus segera mempersiapkan bagaimana cara agar masyarakat dapat menyeberang.
“Pemkab Berau, tokoh masyarakat, Pemprov hingga DPRD Provinsi sudah bersepakat bahwa perbaikan tetap akan dilaksanakan, ya tentunya mempersiapkan bagaimana cara untuk melayani masyarakat dalam hal penyebrangan,” tambahnya.
Untuk membangun jembatan baru sebagai alternatif penyeberangan, dikatakan Madri tidak semudah yang dibayangkan masyarakat.
“Kalau untuk membangun jembatan yang baru, tidak semudah itu. Setingkat Provinsi saja biaa ditolak, bagaimana dengan kita. Sementara kalau kita menggunakan dana APBD, tidak mungkin itu terealisasi, karena dana pembangunan jembatan itu kurang lebih Rp 200 miliaran ke atas, bahkan dari rapat beberapa waktu lalu Pemkab Berau akan meminta Pihak ketiga untuk membangun jembatan,” Tandasnya.
Ia pun berharap semua pihak dapat mendukung perbaikan jembatan Sambaliung hingga selesai dan dapat digunakan kembali oleh masyarakat.
“Semoga semua pihak bisa mendukung perbaikan jembatan ini, karena banyak masyarakat yang tidak paham kalau seandainya anggaran perbaikan itu tidak direalisasikan saat ini, maka ke depan kita juga susah untuk mendapatkan bantuan dari Pemprov lagi. Jadi saya mohon dengan kesabarannya masyarakat,” pintanya. (rzl/mrt)
Pemkab Berau Dorong Sinergi Pemerintahan di Rakor Dekonsentrasi Kaltim 2024
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Rapat Koordinasi (Rakor) Dekonsentrasi Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) urusan perencanaan se-Kalimantan Timur (Kaltim) tahun...