SAMBALIUNG, PORTALBERAU- Kepala Kampung Bebanir Bangun, Muhammad Rasatkan menyarankan perbaikan jembatan Sambaliung di tunda.
Ia menilai ada beberapa hal yang harus dipertimbangan terkait penutupan jembatan Sambaliung tersebut.
Usulan penundaan bukan tanpa alasan. Menurutnya perbaikan jembatan rangka biasanya dilakukan pada jembatan dengan rentang usia 30 hingga 50 tahun.
“Kalau untuk jembatan Sambaliung saat ini usianya kurang lebih 36 tahun. Artinya maksimal masih 14 tahun lagi untuk melakukan perbaikan jembatan, sesuai rentang usia yang disarankan oleh tim konsultan untuk memperbaiki jembatan ,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Dengan rentang waktu tersebut, ia menyarankan agar pemerintah membangun jembatan baru, sebagai alternatif jika jembatan Sambaliung diperbaiki.
Dikatakan Rasatkan, jika hanya mengandalkan LCT untuk penyeberangan masyarakat Sambaliung-Tanjung Redeb, maupun sebaliknya maka tidak akan mampu. Dari data yang ia ketahui, kurang lebih terdapat 2.000 kendaraan yang melintas di hari kerja dan 1.800 pada hari libur.
“LCT hanya bisa menampung 4 mobil dan 25 unit sepeda motor dengan waktu operasi 18 jam,” terangnya.
Berdasarkan itu, Rasatkan menyarankan agar perbaikan jembatan ditunda dahulu dan pemerintah segera membangun jembatan baru sebagai alternatif.
“Tapi kalau memang keputusan perbaikan jembatan sudah bulat, maka saya siap mensosialisasikan hal tersebut kepada warga masyarakat di kampung kami,” pungkasnya. (rzl/mrt)
Buktikan Kepemimpinan Perempuan, Sri Juniarsih Torehkan Prestasi Gemilang untuk Berau
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU - Sempat diremehkan karena seorang perempuan, Sri Juniarsih Mas berhasil mematahkan stigma tersebut dengan membuktikan bahwa gender...