SAMBALIUNG, PORTALBERAU– Kampung Sei Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung merupakan kampung adat yang telah ditetapkan melalui surat keputusan Bupati Berau. Kampung yang mayoritas dihuni masyarakat asli banua ini masih melestarikan budaya adat turun temurun hingga saat ini. Menyambut tamu dengan beterbang atau hadrah dengan membawakan shalawat Nabi Muhammad SAW.
Kepala Kampung (Kakam) Sei Bebanir Bangun, Muhammad Rasatkan menuturkan, ditetapkan sebagai kampung adat, masyarakat Sei Bebanir Bangun terus berupaya agar kelestarian kebudayaan adat di kampung ini terus bertahan. Salah satunya dengan membina generasi muda sedini mungkin.
“Saat ini kami pemerintah kampung tengah melaksanakan pembinaan. Tidak sedikit budaya yang dimiliki oleh suku banua yang perlu kita lestarikan. Terkait infrastrukturnya, masalah adat istiadatnya seperti seni budaya,” ujar Rasatkan sapaan akrabnya.
Lanjutnya, berbagai jenis budaya yang dimiliki suku banua ini mulai sejak ia menjabat sebagi kakam Sei Bebanir Bangun. Dirinya berkomitmen akan menggiatkan pembinaan sejak dini terkait seni budaya suku banua untuk anak-anak muda kampung bangun.
“Anak-anak mudanya semua kita bina,” ungkapnya.
Rasatkan menambahkan, pihaknya akan menggelar perlombaan seni budaya dan akan digelar sekira bulan delapan atau Sembilan. Pihaknya akan menggundang 100 kampung dan 10 kelurahan yang ada di berau untuk ikut serta.
“Rencana tersebut kami rangkaikan dengan hari jadi Kampung Sei Bebanir Bangun,” pungkasnya.
Sementara itu, ditemui saat usai melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 5/2019 tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum kepada masyarakat Kampung Sei Bebanir Bangung, Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Makmur HAPK mengatakan, Kampung Sei Bebanir Bangun satu-satunya kampung yang masih mempertahankan adat orang banua.
“Teruntuk jajaran pemerintah kampung dan masyarakat Sei Bebanir Bangun khususnya semoga terus semangat dan dapat mempertahankan adat istiadat sampai anak cucu mereka,” harapnya.
Dirinya berpesan, pemerintah daerah bisa mendukung secara penuh kampung-kampung yang memiliki adat istiadat agar tetap dijaga dan dilestarikan agar tidak mudah dilupakan serta tidak termakan oleh zaman.
“Ayo ajak anak muda untuk melestarikan budayanya,” tutupnya. (Yud/Mrt)