MARATUA, PORTALBERAU– Pulau Maratua adalah pulau yang berada di wilayah terluar Indonesia. Dengan kondisi arus dan ombak yang cukup besar sangat potensi terjadinya abrasi dan hal tersebutpun sudah dirasakan di wailayah Kampung Payung-payung.
Kepala Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua. Rico menerangkan bahwa saat ini bibir pantai yang berada di RT 2 Kampung Payung-payung sudah mengalami abrasi. Saat dirinya melakukan pemeriksaan luas bibir pantai yang sudah terkikis kurang lebih 5 meter.
“Kemarin (beberapa waktu lalu) saya mendatangi RT 2 dan saat saya lihat memang sudah cukup parah, dan saat saya lihat kurang lebih 5 meter yang sudah terkikis dari bibir panti,” ujarnya.
Menurut Rico, adanya abrasi di wilayahnya tersebut juga menjadi keluhan dari masyarakat. Karena, jika tidak segera ditangani maka pengkikisan bibir pantai itu akan terus terjadi sehingga bisa membahayakan rumah masyarakat yang dekat dengan pinggir pantai.
“Ini menjadi keluhan dari masyarakat juga, sehingga kita langsung datang dan mencari solusi agar tidak berdampak kepada masyarakat,” kata Rico.
Saat melihat ke lokasi langsung, dirinya menerangkan bahwa untuk mengatasi abrasi tersebut perlu adanya tanggul atau bronjong untuk menahan gelombang laut. Sebab, jika tidak dilakukan sesegara mungkin maka dikit demi sedikit itu bisa mengikis pantai dan daratan lainnya.
“Setidaknya dibangunkan tanggul yang jaraknya 1,5 kiloneter untuk menahan gelombang yang datang secara langsung,” terangnya.
Akan tetapi yang menjadi kendalanya saat ini adalah anggaran, jika menggunakan Angaran Dana Kampung (ADK) itu tidak memungkinkan. Pasalnya, untuk anggaran tersebut juga masih kurang. Maka dari itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau atau yang menangani hal ini bisa segera mengambil tindakan.
“Saya meminta kepada Pemkab Berau bisa segera langsung mengutus tim agar bisa melihat secara langsung, dan segera lakukan upaya dalam menyelamatkan abrasi tersebut,” tegasnya.
“Jika tidak bergerak cepat maka pengkikisan bibir pantai tersebut akan terus terkadi sehingga bisa mengenai rumah masyarakat. Karena saat ini saja abrasi tersebut sudah menyentuh pohon kelapa masyarakat yang tadinya jauh dari bibir pantai,” tandas dia. (Ded)