TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Anggota Komisi II DPRD Berau, Falentinus Keo Meo menyoroti harga cabai yang saat ini sedang mengalami kenaikkan harga. Dengan adanya kenaikan harga tersebut dirinya meminta kepada Pemerintan Kabupaten (Pemkab) Berau untuk bisa turun kelapangan sebagai penyeimbang.
Dijelaskan Falentinus, tidak bisa dipungkiri bahwa memang saat ini masyarakat sedang mengeluhkan terkait kenaikan harga sembako. Dimana, selain persoalan minyak goreng kini masyarakat harus di hadapkan dengan naiknya harga cabai.
“Ibu rumah tangga (IRT) yang tentunya sangat merasakan dampaknya, maka dari itu harus ada penyeimbang agar kenaikan harga tidak merambat kemana-mana,” ujarnya kepada awak media.
Menurutnya memang terkait kenaikan harga cabai ini terjadi musiman. Dimana, jika panen petani baik atau pasokan lancar maka harga akan stabil, tetapi sebaliknya jika pasokan kurang maka akan ada kenaikan harga.
“Ini sudah menjadi tren pasar, tetapi tetap kita juga harus mencari cara agar masyarakat tidak mengeluhkan hal tersebut,” imbuh dia.
Maka dari itu ia meminta kepada instani terkait agar dapat melakukan infeksi mendadak (Sidak), agar bisa mencari cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Serta bisa meminimalisir terjadinya kenaikan harga sembako yang lainnya.
“Yang ditakutkan itu nanti satu per-satu sembako mengalami kenaikan, jadi dengan sidak kita bisa meminimalisir terjadi hal tersebut,” tegas dia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang untuk cabai sediri tidak mungkin akan ada penimbunan stok. Tetapi harus diingat bahwa dengan adanya kenaikan ini bisa membuat kebutuhan lain juga akan mengalami kenaikan yang sama.
“Seharusnya memang dari Pemkab harus bisa melihat berapa Harga Eceran Tertinggi (HET)nya, jika ada kenaikan yang tidak wajar itu bisa langsung diatasi,” tandasnya.
Diwartakan sebelumnya, belum selesai persoalan kelangkaan minyak goreng (migor), masyarakat kembali dihadapkan dengan naiknya harga cabai di pasaran. Kenaikannya bahkan mencapai dua kali lipat dari harga normal.
Seorang ibu rumah tangga, Anita mengaku terkejut akan naiknya harga cabai di pasaran. Sebab, pekan lalu ia menyebut harga cabai masih berkisar Rp 48 ribu per kilogramnya. Sementara saat ini sudah mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram.
“Kenaikkan harganya sampai dua kali lipat, dan terasa sekali naiknya itu,” keluhnya kepada awak media ini.
Ia pun meminta pemerintah segera turun tangan, untuk mengatasi persoalan tersebut. Karena kondisi saat ini sudah cukup menyulitkan masyarakat, dengan susahnya mendapatkan minyak goreng, ditambah harga cabai yang meningkat tajam.
“Harus ada tindakan dari Pemkab Berau agar bisa menstabilkan harga, karena kita sudah disusahkan dengan minyak goreng, sekarang harga cabai lagi yang menjadi kendala,” tuturnya. (Ded)