TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Wakil Bupati Berau, H Gamalis menyikapi hebohnya berita hari ini terkait pasar murah minyak goreng yang diadakan di Kantor Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau. Pasalnya sempat terjadi kerumunan yang membeludak dari masyarakat yang mengantri dan membuat dirinya sebagai Wabup merasa khawatir.
Dirinya mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan para agen distributor beserta retail yang berada di Kabupaten Berau.
“Tadi sore kami memanggil mereka di kediaman saya yang kebetulan berdekatan dengan kantor Diskoperindag agar supaya kami dapat terus memantau kondisi yang ada disana,” ujarnya, Kamis (10/3/22).
Lanjutnya, agen distributor dan retail yang datang ada empat yaitu PT Sumber Jaya Mas, PT Bintang Borneo Permai, PT Pulau Baru Sentosa dan PT Wings Food. Serta dihadiri hampir seluruh retail yang ada di berau yakni 19 retail dari AlfaMidi.
“Yang hadir ada 4 agen distributor dan 19 retail yang ada di berau. Juga dihadiri Jember Mart, Solo Mart, Hokky Swalayan dan Sinar Mas,” bebernya.
Dikatakannya, dalam diskusi pada tersebut, diakuinya informasi yang diterima dari distributor pertanggal hari ini bahwa ketersediaan minyak goreng memiliki stok yang cukup dan tidak kosong.
“Para distributor mengakui permasalahan yang dialami itu ketika barang dari agen menuju ke konsumen. Dari situlah terjadi masalah,” jelasnya.
Sedangkan menurut para relail, para konsumen mempersiapkan antisipasi dalam menghadapi bulan Ramadhan, hingga terjadinya pembelian yang besar-besaran tersebut. Menurut Gamalis Panic Buying tersebut lah yang menjadi kenapa minyak goreng di pasaran cepat habis terjual.
“Sebenarnya bila tidak terjadi pembelian berlebihan atau membeli berualng-ulang, bisa tidak demikian tentu hal seperti ini sebenarnya biasa-biasa saja dan tidak akan terjadi kelangkaan di pasaran,” katanya.
Sehingga para retail tersebut memutar otak agar hal tersebut tidak terulang dengan mengadakan berbagai cara seperti memberikan syarat kepada pembeli agar tidak melakukan pembelian secara berulang kali.
“Mulai dari Syarat KTP dan KK, tangan pembeli diberi tinta sampai system pembelian minyak dengan cara dipaketkan dengan produk lainnya,” tegasnya.
Kedepan wabup mengaku bersama dengan Diskoperindag akan menghadap ke Bupati untuk membuat regulasi dalam bentuk Surat Edara (SE) maupun dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbub) terkait permasalahan minyak goreng tersebut.
Sementara itu, Kepala Dikoperindag Berau, Salim menerangkan bahwa apa yang dijelaskan Wabup tersebut benar adanya. Dikatakannya, ada sekelompok pembeli yang membeli minyak goreng adalah orang yang sama bekali-kali. Menurut Salim harga murah akibat subsidi tersebut menjadi target dari para pembeli untuk membeli dengan sebanyak-banyaknya.
“Kenapa, karena dikawatirkan kedepan akan terjadi kenaikan harga,” ujar Salim.
Dirinya mengatakan, bahwa kenaikan harga tersebut tidak akan terjadi dikarenakan subsidi minyak goreng tersebut masih berlaku selama enam bulan lamanya.
“Dan saya mendapatkan informasi terbaru bahwa akan dilakukan perpanjangan waktu sampai satu tahun,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Salim berharap bagi masyarakat agar tidak panik dengan menampung minyak goreng dirumahnya. Apalagi sampai dimanfaatkan menjadi peluang bisnis dengan menjual kembali dengan harga lebih tinggi.
Salim mengatakan, untuk kecamatan-kecamatan terjauh lain yang memang belum mendapatkan stok minyak goreng dari para agen. Diakuinya pihaknya akan melakukan operasi pasar murah ke kecamtan-kecamatan tersebut nantinya.
“Kami juga akan menyasar kecamatan terjauh untuk melakukan operasi pasar murah minyak goreng serupa,” bebernya.
Salim memastikan bahwa tidak ada satupun agen distributor maupun retail yang melakukan penumpukan minyak goreng secara sengaja. Sebab agen distributor dan retail bila barang masuk dan keluarnya pasti di hari yang sama.
“Dipastikan tidak ada yang sengaja menumpuk barang. Sebab hal tersebut akan merugikan mereka. Bahkan bisa sampai dicabut izinnya,” tutup Salim. (Yud/Ded)