TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Teluk Bayur beberapa waktu selain membahas pembangunan dan perbaikan infrastruktur juga membahas Ketersediaan Air Bersih, khususnya di Kampung Tumbit Melayu. Pasalnya di Kampung Tumbit Melayu tersebut, ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat disana.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Berau, Sri Juniarsih menuturkan, ia meminta penyelesaian masalah air bersih menjadi program prioritas pada Musrenbang Kecamatan Teluk Bayur tahun 2022. Tentunya itu menjadi atensi bagi pemerintah daerah agar dimasukkan sebagai program prioritas untuk rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2023.
Sri juga meminta instansi terkait terlibat dalam penyelesaian tersebut. Mulai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Berau dan Perusda yang terkait.
“Saya minta kepada Bapelitbang untuk berkoordinasi dengan DPUPR dan Perumda Air Minum Batiwakkal agar segera mencarikan solusi agar bisa secepatnya bisa direalisasikan pemenuhan air bersih pada masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Tumbit Melayu, Maspri mengakui sumber air bersih yang ada disungai saat ini sudah tidak sehat lagi. Sebab, tidak jauh dari kampung ada perusahaan tambang yang tentunya mengaliri airnya kearah sungai.
“Sudah pernah ada kasus warga yang terkena gatal-gatal dikarenakan air sungai tersebut. Kondisi air juga berwarna putih susu,” jelas Maspri.
Oleh karena itu, Maspri meminta dalam kesempatan Musrenbang Kecamatan Teluk Bayur permasalahan ketersediaan air bersih untuk kampungnya bisa menjadi program prioritas. (Yud/Ded)
Sumber foto: Sindonews.com