TANJUNG RDEB, PORTALBERAU– Sektor pariwisata di Bumi Batiwakkal hinga saat ini masih berjalan lancar. Walaupun masih tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokres) yang ketat. Apa lagi semenjak dua hari yang lalu kembali lagi kluster baru dari lingkunan perusahaan tambang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani menuturkan, kunjungan wisatawan yang bertandang di Kabupaten Berau ini tergantung kondisi pandemi. Ia mengakui kemarin pada bulan September, Oktober, November hingga Desember sudah penuh dengan kunjungan wisatawan ke Berau.
“Puncaknya pada saat kunjungan kerja Gubernur Kaltim beberapa waktu yang lalu. Baik pengunjung dari pemerintah daerah Kaltim maupun pengunjung lokal,” ungkap Masrani, Sabtu (15/1/22).
Lanjutnya, hampir semua tempat wisata yang ada di berau dipenuhi oleh pengunjung yang ingin berwisata. Terbukti dari penuhnya tempat menginap seperti hotel, resort maupun home stay yang disediakan oleh penduduk di sekitar daerah wisata.
“Baik di tanjung redeb, pesisir sampai kepulauan ramai akan pengunjung,” katanya.
Untuk tahun 2022 ini, masrani mangakui apabila pandemi melandai pihaknya telah memprediksi jumlah pengunjung bisa naik lebih dari 50 persen, yang tentunya naik lagi dari tahun sebelumnya. Karena biasanya kunjungan wisatawan di Kabupaten Berau kalau dalam keadaan normal bisa naik samapai 100 persen untuk setiap tahunnya.
“Dilihat digrafik kita, trend naik dari tahun 2016 hingga 2021. Bahkan peningkatannya pernah mencapai 200 persen,” bebernya.
Dengan adanya kluster baru dari perusahaan pertambangan ini dirinya mengakui, pasti berpengaruh untuk sektor pariwisata. Sebab menurutnya setelah empat minggu berturut-turut kita nol kasus menjadi pertimbangan kembali bagi wisatawan yang akan bekunjung ke Berau.
“Contoh kasus seperti kejadian di Labuan Cermin yang sudah viral hingga Nasional, membuat banyak spekulasi negative yang cukup merugikan kita. Padahal kenyataannya tidak sesuai kenyataannya kan,” tegasnya.
Masrani berharap, dengan adanya kluster baru dari perusahaan pertambangan tersebut tidak terlalu mempengaruhi target kita untuk dapat menerima kunjungan dari wisatawan agar bisa mencapai angka 50 Ribu pengunjung.
“Bisa saja tercapai bila keadaan normal. Karena apabila keadaan sudah normal, bahkan wisatawan dari mancanegara bisa masuk lagi,” tutup Masrani. (Yud/Ded)