TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Keraton Kesultanan Gunung Tabur merupakan kerajaan hasil pemecahan dari Kesultanan Berau, di mana Berau dipecah menjadi dua, yaitu Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an. Terletak dalam wilayah kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur.
Saat ini keraton kesultanan Gunung Tabur dijadikan museum bernama Museum Battiwakal, yang berarti usaha masyarakat yang tak kenal henti dalam melaksanakan tugas. Museum tersebut menyimpan benda-benda koleksi yang pernah digunakan oleh keluarga kerajaan pada masa itu.
Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan,
Guna menjaga dan merawat peninggalan Kesultanan Berau terdahulu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah menganggarkan Revitalisasi Keraton Gunung Tabur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD) Murni
“Untuk revitalisasi Keraton, anggarannya sendiri saya belum mengetahui data akuratnya berapa, insya Allah sudah berjalan,” Ujar Gamalis.
Gamalis juga akan mengupayakan penanganan pada makam Keluarga Keraton yang kerap terendam banjir.
“Insya Allah kalau untuk makam, akan kita masukkan pengerjaannya di APBD Perubahan,” Papar Gamalis
Sementara itu, dirinya juga akan berupaya menjawab keluhan pihak Keraton maupun Ketua DPD yang menyampaikan aspirasi warga maupun pihak pengelola Kesultanan Gunung Tabur. Terkait Rehab Masjid Keraton yang kini berusia 200 tahun.
“Kalau untuk Rehab masjid keraton, saya meminta pihak pengelola atau UPTD Keraton Gunung Tabur, untuk membuat pengajuan kegiatan rehab. Insya Allah tahun ini bisa kita masukkan apalagi dalam waktu dekat ini ada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) saya berharap usulan itu bisa disampaikan pihak Kelurahan dan Kecamatan dalam Musrenbang,” Tutup Gamalis, Pada Jumat (14/01/22). (Rzl/Ded)