TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Minyak Goreng kemasan sederhana bersubsidi sebesar Rp 14 Ribu per liter akan segera digelontorkan Pemerintah Pusat melalui Kementrian Perdagaan kes eluruh pasar di Indonesia. Hal ini dilakukan agar masyarkat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga lebih murah di saat sekarang harga yang tinggi di pasaran.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim menjelaskan bahwa minyak goreng tersebut mulai akan disediakan sampai enam bulan kedepan. Demi memastikan ketersediaan dari minyak goreng, pemerintah menggunakan cara instrument subsidi yang berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.
“Karena apabila tidak diantisipasi sedini mungkin dengan cara seperti itu, harga minyak goreng akan terus naik,” ujar Salim, Jumat (7/1/22).
Lanjutnya, saat ini minyak goreng kemasaan mencapai harga Rp 22 Ribu per liternya. Padahal permintaan dari Crude Palm Oil (CPO) dari luar negeri sendiri sangat tinggi. Diakuinya, seharusnya harga minyak goreng bisa diturunkan, tetapi para pengusaha yang maunya untung besar. Kemungkinan subsdi minyak goreng dengan harga Rp 14 Ribu per liter akan mulai diberlakukan pada Februari 2022 mendatang.
“Permintaan CPO naik, harga minyak goreng juga ikut naik,” katanya.
Salim berharap, kebijakan subsidi minyak goreng tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat, mengingat minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, pemerintah pusat juga membatalkan kebijakan larangan minyak goreng curah yang semula akan diterapkan per 1 Januari 2022. Namun, kini pemerintah mengizinkan minyak goreng curah untuk tetap di pasaran. Salah satu pertimbangannya untuk menahan laju kenaikan minyak goreng.
Ditambah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan masyarakat menengah ke bawah yang masih membutuhkan minyak goreng curah. Hal itu, akan ditindak lanjuti dengan penyesuaian Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Nomor 2020.
“Awalnya yang jadi larangan minyak goreng curah secara kebersihan dan kualitas yang perlu dipertimbangan. Jadi memang dari segi keamanan minyak goreng kemasan jauh lebih higienis,” bebernya.
Salim menambahkan, harga sembako lain terpantau stabil. Tidak ada kenaikan harga di atas harga eceran tertinggi (HET). Sementara, harga cabai dan telur yang sebelumnya sempat naik juga sudah stabil. (Yud/Ded)