TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Warga Kampung Tabalar Muara mengeluhkan akses jalan dalam kampung yang rusak parah. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Junaidi mengaku akan melakukan tindak lanjut atas masukan dari warga tersebut.
Ia yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu menuturkan, pihaknya telah menerima keluhan dari warga dan secepatnya akan menurunkan tim untuk meninjau langsung kondisi jalan disana.
“Laporan sudah diterima, dan segera kami tindak lanjut,” ujarnya.
Lanjutnya, ia mengatakan untuk penanganan jalan akan segera dilakukan. Namun, dirinya mengaku masih harus melihat data yang diperoleh nanti. Diakuinya, apabila jalan Kampung Tabalar Muara telah masuk perencanaan, maka peningkatan jalan bisa dilakukan awal 2022 mendatang.
“Target paling lama bisa dikerjakan pada triwulan pertama, tetapi jika belum masuk perencanaan bisa lebih lama dari itu. Tapi kita usahakan secepatnya,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Kampung Tabalar Muara, Jalaluddin mengatakan, kondisi jalan yang rusak sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat, tapi belum ada peningkatan. Jalan sepanjang 9 kilometer merupakan satu-satunya akses warga yang berada di Muara kampung tersebut untuk bisa mencapai pusat pemerintahan kampung.
“Selama ini belum pernah ada perbaikan sama sekali,” katanya.
Menurutnya, di daerah Muara sendiri, terdapat 140 kepala keluarga (KK) yang mendiami kawasan tersebut. Bahkan jika musim hujan, warga mengaku sulit melewati jalur tersebut, karena badan jalan yang licin dan kerap membuat warga terjatuh dari kendaraan roda dua mereka.
Tambahnya, meskipun tidak dilakukan pengaspalan, pemkab bisa memberi perhatian dengan meningkatkan jalan tersebut, minimal dilakukan semenisasi, agar warga tidak menjadi korban lagi. Menurutnya, jalan tersebut kerap memakan korban warga, namun belum sampai ada korban meninggal dunia.
“Korban meninggal alhamdulillah belum ada, kalau luka-luka sih sering,” ucapnya.
Ia mengakui, akses jalan tersebut kerap digunakan warga untuk mengangkut hasil sawit dan juga hasil laut mereka ke Tanjung Redeb. Mayoritas warga di kampung tersebut berprofesi sebagai nelayan dan petani sawit.
“Kasihan warga jika ingin mengangkut hasil bumi mereka, kesusahan mereka jika musim hujan itu,” katanya.
Dirinya berharap, agar Pemkab Berau, bisa menganggarkan dana untuk perbaikan jalan tersebut, agar mudah untuk dilalui warga membawa hasil panen mereka untuk dijual.
“Peningkatan jalan ini tentu mempengaruhi perekonomian warga pastinya,” tutupnya. (Yud/Ded)