TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Bupati Berau Sri Juniarsih Mas Launching inovasi pelayanan Program Percepatan Layanan Akta Kematian Terpadu (PLAKAT) Disdukcapil dan Update data Si Penyu Beramal versi 2.02 dirangkai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama
Antara Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan.
Acara berlangsung di kantor Disdukcapil, Kelurahan Gayam. Pada Jumat (17/12/21).
Turut hadir pada acara tersebut, Setda Berau, M. Ghazali; Asisten 3,Maulidiyah; Kepala BKPP, M. Said; Kadinkes, Iswahyudi; Kadis Perhubungan, Andi Marawangeng, Sekcam Teluk Bayur, Toto Marjito
Dalam sambutannya, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas sangat menyambut baik dengan Launching PLAKAT atau Percepatan Layanan Akta Kematian Terpadu, yang hari ini dilaksanakan. Yang mana, PLAKAT jalah suatu aksi perubahan yang digagas Disdukcapil sebagai langkah strategis dalam rangka peningkatan cakupan akta
kematian yang telah terjadi dan belum dilaporkan untuk pencatatan akta kematian.
“Sebab, sebagaimana diketahui bersama, akta kematian merupakan dokumen otentik seseorang yang terdata dalam database kependudukan, yang menjadi salah satu elemen penting bagi dinamika perkembangan penduduk. Namun, sayangnya saat ini, kesadaran masyarakat Berau akan pentingnya pelaporan peristiwa kematian masih cukup rendah,” Tutur Sri Juniarsih yang akrap disapa Umi.
Sri Juniarsih menuturkan, melalui PLAKAT, penerbitan dokumen kematian di setting terpadu dengan penerbitan dokumen kependudukan lainnya, seperti kartu keluarga dan KTP elektronik bagi keluarga yang ditinggalkan. Ini tentu merupakan suatu inisiasi positif yang perlu didukung dan disosialisasikan lebih jauh kepada masyarakat.
“Di samping itu, PLAKAT juga merupakan wujud implementasi dari Surat Edaran Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada 30 Agustus 2021 Tentang Cakupan Akta Kematian. Saya berharap kesadaran warga semakin tinggi untuk segera mengurus atau melapor jika ada keluarganya yang telah meninggal, untuk segera dibuatkan akta kematiannya,” Ujarnya.
Sementara itu David Pamuji menjelaskan, Plakat ini sebenarnya berawal dari tugas projek aksi perubahan dari salah satu Kabid pihaknya, yang beberapa waktu lalu mengikuti Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di Lembaga Administrasi Negara (LAN) selesai.
“Jadi karena memang karena aksi perubahan itu, kita mengarahkan proyek perubahannya ini sesuai urgensitas kebutuhan kita, dimana akte data kematian penduduk yang meninggal ini, tidak menggambarkan yang sesungguhnya. Berapa jumlah kematian di kabupaten berau ini, karena memang tadi, ada faktor kesadaran masyarakat yang masih kurang terkait dengan akta kematian ini, sehingga berimbas seperti kemaren,” ujarnya.
David Pamuji menyebut penggunaan data kematian, Saat ini sudah dipakai oleh seluruh instansi, Pra kerja, kartu BPJS, Vaksin, Pilkada, keseluruhan berbasis kepada data penduduk,
“Apabila data kematian ini tidak akurat, maka berimplikasi luas, seperti kemaren waktu kami mengadakan sosialiasi atau jemput bola. Masih banyak penduduk yang datanya itu masih ada, padahal orangnya sudah tidak ada,” Ungkap David
Dengan adanya aksi perubahan melalui aplikasi plakat ini, pihaknya mencanangkan inovasi ini secara resmi, untuk di implementasikan di 13 kecamatan.
“Jadi beberapa waktu lalu kita ambil contoh 3 kecamatan saja, dalam jangka waktu 2 bulan, sebagai langkah ujicoba dilapangan diantaranya Kecamatan Teluk Bayur, Pulau
Derawan dan Segah.
“Tetap kita laksanakan 2 bulan dan Kita evaluasi dimana titik troublenya dalam inovasi aksi perubahan ini. Sehingga kami coba launching kan selain dari 3 kecamatan ini berarti ada 8 kecamatan lagi. Kita akan progreskan layanan ini sampai optimal dikecamatan lain dan. 100 kampung di kabupaten Berau,” Tandasnya. (Rzl/Ded)