TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Salah satu upacara adat suku Bajau yaitu Mag’Jamu di Kampung Tanjung Batu telah terjadi polemic antara panitia penyelenggara dengan Lembaga Adat Suku Bajau. Pasalnya Panitia penyelenggara kegiatan tersebut tidak melakukan konfirmasi ke Lembaga adat suku bajau yang memegang hak mengadakan upacara adat mag’jamu tersebut.
Akhirnya pihak penyelenggara dengan Lembaga Adat Suku Bajau melakukan pertemuan. Hasil dari pertemuan itu akhirnya meniadakan Upacara Adat Mag’Jamu dan hanya lakukan kegiatan pelantikan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tanjung Batu dan makanan asli nya.
“Di undangan yang beredar, rencananya hari ini akan dilaksanakan Mag’ Jamu. Karena di Tanjung Batu ini ada 2 pihak, setelah dikomunikasikan seluruh pihak sepakat Upacara Adatnya di tiadakan,” jelas Masrani, Kepala Dinas Pariwisata Berau, Rabu (24/11/21).
Masrani menjelaskan, dalam waktu dekat akan diadakan mediasi antar pihak yang berselisih pada kegiatan tersebut di Dewan Adat Kesultanan Gunung Tabur. Terkait kapan waktu jelas untuk melaksanakan Upacara Adat Mag’ Jamu menunggu hasil mediasi yang akan di lakukan oleh Sultan Gunung Tabur.
Ditempat yang sama, Ketua Lembaga Adat Bajau Kampung Tanjung Batu, Rory Syahrial mengaku sangat menyesalkan dengan pelaksanaan acara pada hari ini. Dirinya menjelaskan awalnya undangan tersebut mencantumkan Acara Mag’ Jamu tanpa melibatkan lembaga adat.
Setelah Lembaga Adat konfirmasi kepada penyelenggara, susunan acara yang sebelumnya terdapat prosesi melarung makanan ke laut atau disebut Pakan Lahat dihilangkan. Rory mengaku bingung, untuk Upacara Adat Mag’ Jamu sendiri tidak terdapat prosesi. Dirinya mempertanyakan mengapa kata Mag’ Jamu tak di hilangkan.
“Setelah kami klarifikasi, acara itu dihilangkan. Tetapi mengapa kata Mag’ Jamu pada undangan tidak dihilangkan,” ungkap Rory.
Lanjutnya, selama ini sejak tahun 2018 lalu Lembaga Adat Bajau Tanjung Batu tak pernah menerima bantuan pendanaan untuk melaksanakan Upacara Adat. Alhasil, dirinya mencari pendanaan dari pintu ke pintu untuk melaksanakan Upacara Sakral bagi Masyarakat Suku Bajau itu.
“Kami sudah tidak pernah terima dana. Jadi kami door to door untuk kumpulkan dana pelaksanaan,” ungkapnya.
Rory berharap bahwa dengan mediasi yang nanti akan dilakukan didapati hasil positif. Ia juga menyampaikan, sebagai pemegang adat di Kampung Tanjung Batu akan tetap melaksanakan Upacara Adat Mag’ Jamu.
“Kami harap segala permasalahan cepat selesai, dan kami sebagai pemangku adat akan tetap melaksanakan upacara tahunan Mag’ Jamu,” tutupnya. (Yud/Ded)