TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Berau yang sudah terkendali bahkan sempat masuk dalam zona hijau, menjadi salah satu pertanda bahwa perekonomian mulai bangkit. Sekretaris Komisi II DPRD Berau, Sujarwo Arif Widodo, menuturkan jika saat ini Pemkab harus mulai membangkitkan semua sektor yang bisa mendongkrak perekonomian yang sempat terpuruk selama 2 tahun sejak adanya pandemi.
Dijelaskannya, beberapa program dari pemerintah pusat bisa dijadikan acuan untuk peningkatan ekonomi kabupaten. Seperti program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah berjalan dan akan berlanjut hingga 2022 mendatang, dimana fokusnya masih ke kesehatan dan perlindungan masyarakat.
“Pemkab Berau harus ikut andil dalam program ini. Kita bisa manfaatkan program-program pusat yang tentunya ditujukan bagi masyarakat. Apalagi di pembahasan APBD 2022 juga bisa dilihat nantinya keberpihakan Pemda dalam pemulihan ekonomi apakah sejalan dengan program PEN ini,” jelasnya, Rabu (17/11).
Banyak sektor potensialo yang bisa ditingkatkan di Kabupaten Berau seperti perkebunan, pertanian dan pariwisata. Namun semuanya kembali kepada inovasi masing-masing OPD terkait bagaimana agar mereka bisa memaksimalkan potensi dalam program pemulihan ekonomi tersebut.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengalokasikan anggaran sebesar Rp 321,2 Triliun untuk program PEN di tahun 2022. Dimana monitoring dan evaluasi program tersebut akan difokuskan untuk penanganan kesehatan dan perlindungan masyarakat. Program PEN nantinya akan mencakup bidang kesehatan dengan anggaran sebesar Rp 77,05 Triliun.
Anggaran itu dialokasikan untuk testing, tracing, dan treatment. Juga masih untuk perawatan pasien COVID-19, paket obat, dan insentif tenaga kesehatan selama 12 bulan. Didalamnya juga mencakup pengadaan vaksinasi. Selain itu, ada juga anggaran untuk program prioritas seperti pariwisata, ketahanan pangan serta program prioritas lainnya. Tak ketinggalan, bidang UMKM dan korporasi juga mendapatkan subsidi. (Ded)