TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Klaster Kampung Merabu yang berada wilayah Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, masih menjadi perhatian khusus pemkab Berau melalui Dinas Kesehatan.
lokasi yang berada jauh di kampung pedalaman itu, mengharuskan warganya untuk melakukan isolasi mandiri hampir 100 persen. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi kepada media senin (19/7/2021)
Diketahui dalam data terakhir warga merabu telah dilakulan trakcing secara menyeluruh, dan pihaknya telah menitipkan oksigen kesana, beserta dokter yang melakukan perujukan pasien dari merabu ke Tanjung Redeb. Pihaknya juga telah mengirim obat obatan kesana.
Iswahyudi juga menginstruksikan Sekretaris Kampung atau Camat disekitar wilayah merabu untuk meminta bantuan ke BPBD Berau, untuk meringankan beban warga tidak mampu di kampung tersebut.
“Kemungkinan hari Rabu ada rencana penyerahan bantuan ke sana, yang jelas bagaimana caranya dalam 10 hari warga yang menjalani isolasi mandiri yang tidak bisa bekerja, bisa makan dan tidak kesulitan Mencari asupan karena tidak ada penghasilan. Kami juga akan memonitor trus mudahan aja tidak ada peningkatan jumlah COVID lagi disana, karena Kelay juga masuk dalam wilayah zona merah,” terangnya.
Saat ini, hampir keseluruhan masyarakat telah melakukan isolasi mandiri untuk mengurangi penularan yang terjadi di wilayah yang tidak begitu banyak warganya.
Perkembangan kasus terakhir per 19 Juli 2021 melalui Data Dinas Kesehatan, sebanyak 43 warga berstatus positif.
Dan 4 orang sedang berada di RSUD Abdul RIvai. Sebelumnya, kampung Merabu juga telah kehilangan kepala kampung mereka yang wafat karena positif Covid-19 per tanggal 16 Juli 2021.
Memang awalnya dikarenakan adanya kegiatan di kampung tetangga, yakni pelepasan pendeta dan awalnya langsung sebanyak 50 orang yang terpapar Covid-19.
“Padahal Kampung Mapulu prokesnya sangat ketat,” tutupnya. (Rzl/Adv)