TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau Iswahyudi mengatakan jika pihaknya saat ini tengah berfokus mengantisipasi munculnya penyakit terhadap masyarakat pascabanjir.
Hal itupun kata Iswahyudi telah dibicarakan dengan Bupati Berau, salah satunya dengan menyuplai air bersih ke wilayah yang terdampak banjir.
“Biasanya penyakit yang muncul di masyarakat pascabanjir itu diare dengan penyakit kulit dan untuk antisipasi ini telah kami koordinasi kan dengan bupati agar bisa disuplai air bersih,” ujarnya
“Karena banjir seperti ini menyebabkan kekurangan air bersih. Artinya jika air bersih bisa diperoleh masyarakat bisa meminimalisir penyakit diare,” tuturnya.
Iswahyudi menjelaskan penyakit kulit yang biasa dialami masyarakat yakni gatal-gatal terutama anak-anak yang sering berenang di air banjir ini.
“Tapi jenis banjir yang mengalir seperti ini di Berau penyakit yang diakibatkan kencing tikus dan sebagainya itu tidak terjadi, karena airnya mengalir,” imbuhnya.
“Namun yang namanya terendam di air pasti ada gejala penyakit nantinya, sehingga itu yang harus kita antisipasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, fasilitas kesehatan yang terdampak banjir kata Iswahyudi hanya dua Puskesmas yakni Tumbit Sari dan Long La’ai sementara Faskes lainnya tidak terdampak langsung.
“Untuk Puskesmas ada di Tumbit Sari dan Puskesmas Long La’ai yang sebelumnya terendam kalau fasilitas kesehatan lainnya tidak ada yang terendam, semua hanya sampai dibawah lantai,
“Untuk kerusakan tidak terlalu parah tapi yang di Long La’ai ada beberapa obat-obatan yang terendam air, termasuk arsip. Namun yang lain tidak ada kerusakan apa-apa,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Berau Thamrin menyebutkan dari 15 kampung yang terdampak banjir kita tersisa 5 kampung yang masih tergenang.
5 kampung yang dimaksud yakni Kampung Tumbit Melayu, Tumbit Dayak, Bena Baru, Pegat Bukur dan Long Lanut dengan ketinggian air ada yang masih mencapai sekitar 2 meter.
“Kami sama-sama sudah melihat lokasi banjir dimana ada lima kampung yang masih belum surut 100 persen yakni Kampung Tumbit Melayu, Tumbit Dayak, Bena Baru, Pegat Bukur dan Long Lanut,” jelas Thamrin, Selasa (18/5/2021).
“Jika dibandingkan dengan hari pertama yakni hari Minggu kemarin kelihatannya sudah ada penurunan, kalau saya lihat sekitar 30 persen penurunannya,” tuturnya.
Meski demikian, Thamrin mengaku masih tetap siaga adanya banjir susulan mengingat peringatan BMKG bahwa potensi hujan di hulu masih akan terjadi.
“Kita berharap tidak terjadi lagi hujan deras di hulu, meskipun peringatan dini dari BMKG bahwa potensi hujan masih ada di hulu sehingga kita tetap siaga dan warga selalu kita sampaikan agar tetap waspada dengan banjir susulan,” tuturnya. (*)