TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Bulan Juli 2021 mendatang. Pemerintah pusat telah merencanakan pembukaan sekolah tatap muka. Keputusan tersebut direncanakan setelah guru menjadi prioritas vaksinasi Covid-19 dan ditargetkan selesai pada bulan Juni 2021.
Menanggapi hal itu, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi menegaskan harus memperhatikan perkembangan penyebaran Covid-19. Meski diakuinya kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal saat ini menunjukkan tren penurunan jumlah kasus.
Iswahyudi juga menyebutkan Kecamatan Tanjung Redeb kasus Covid-19 masih tinggi untuk saat ini sehingga jika tidak mengalami penurunan hingga ajaran baru Ia menyarankan agar tak dilakukan tatap muka.
“Untuk sekolah tatap muka kita lihat kasus Covid-19 terlebih dahulu jadi tidak serta merta, memang sebetulnya kasus Covid-19 kita ini sudah renda termasuk di kampung-kampung hanya di Kecamatan Tanjung Redeb yang harus hati-hati,” jelas Iswahyudi kepada awak media.
“Tinggal protokol kesehatan yang perlu diperhatikan. Jika menerapkan protokol kesehatan dengan baik masih memungkinkan untuk dilakukan sekolah tatap muka tapi jika tidak bisa menerapkan Prokes lebih baik jangan,” tuturnya.
Meski demikian untuk pelaksanaan sekolah tatap muka sendiri masih perlu dilakukan pembahasan dengan Dinas terkait serta Satgas Covid-19.
Sebelumnya, kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Murjani juga mengatakan masih akan melakukan koordinasi sembari melihat perkembangan Covid-19 yang ada di Kabupaten Berau terkait pelaksanaan belajar tatap muka.
Diakui Murjani pihaknya juga telah banyak mendapat keluhan tenaga pengajar maupun orang tua siswa dengan sistem belajar online atau daring yang dinilai tidak terlalu efektif.
“Nanti kita koordinasikan dengan Satgas Covid-19 Kabupaten bagaimana kedepan dan langkah apa yang akan kita ambil,” kata Murjani.
“Paling tidak jika wilayah Kecamatan sudah masuk zona hijau bisa ada pertemuan tatap muka umpamanya 1 Minggu sekali tatap muka dalam kelas, bagi yang sudah hijau karena guru juga banyak mengeluhkan kondisi mereka harus mendatangi satu persatu siswanya untuk memberi pelajaran, sehingga kalau sudah hijau akan dipertimbangkan,” jelasnya.
Murjani menegaskan kalaupun sekolah dengan sistem tetap muka dilakukan masih tetap memperhatikan kondisi Covid-19. Namun untuk wilayah blank spot dan sudah masuk zona hijau maka diupayakan bisa dilakukan sistem belajar tatap muka dengan protokol kesehatan ketat.
“Untuk belajar saat ini semua dilakukan daring atau online, kalaupun nanti ada tatap muka itu khusus yang zona blank spot, dengan catatan zona hijau, dan jamnya dikurangi,” pungkasnya. (*)