TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Daya tampung ruangan khusus pasien Covid-19 di RSUD Abdul Rivai, saat ini sudah mencapai batas maksimal.
Penambahan kasus yang terus terjadi dari beberapa klaster baru, membuat jumlah pasien yang dirawat di ruangan khusus Covid-19 semakin bertambah, yaitu mencapai 87 pasien, dari total 569 kasus dengan kasus kematian sebanyak 7 kasus.
Menanggapi terkait penuhnya kapasitas ruangan khusus Covid-19, Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, meminta perlu ada tindakan dari Pemkab Berau. Sari menyebut penyediaan tempat khusus karantina selain di RSUD Abdul Rivai, bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus dilakukan.
“Pemerintah harus bergerak cepat menindaklanjuti masalah penuhnya kapasitas ruangan untuk pasien Covid-19 ini. Karena kita sedang mengalami kenaikan jumlah kasus setiap harinya, sementara kalau hanya mengandalkan ruangan isolasi di RSUD Abdul Rivai, sudah tidak bisa lagi,” ujarnya.
Selain itu, Sari juga meminta agar Pemkab Berau melakukan tindakan penanganan beserta pencegahan yang lebih tegas untuk meminimalisir hadirnya kasus dari klaster-klaster baru. Apalagi, saat ini tidak dipungkirinya, protokol kesehatan ditengah masyarakat terkadang masih diabaikan.
“Kalau sekarang kasus kembali meningkat itu karena banyaknya pelaku perjalanan dari luar daerah yang kemungkinan tidak benar-benar patuh pada protokol kesehatan, salah satunya melakukan karantina mandiri. Untuk itu, Pemkab Berau harus lebih tegas lagi terhadap pelaku perjalanan ini. Kita tidak bisa memungkiri terjadinya tambahan kasus, tapi paling tidak kita bisa mencegahnya dengan melakukan terobosan penanganan Covid-19 yang lebih tegas dan lebih memberikan efek kepada penambahan kasus setiap harinya,” lanjutmya.
Sari juga berharap kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Berau, Agus Tantomo, untuk melakukan terobosan khususnya terkait penanganan Covid-19 yang terus meningkat setiap harinya.
“Semoga ini menjadi prioritas bagi Plt Bupati kita, mencarikan solusi seperti apa agar kasus Covid-19 di Berau ini bisa teratasi dan kita bisa memutus mata rantai Covid-19 secepatnya,” tutupnya. (tim)