MARATUA, PORTALBERAU– Banyak hal yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan sekitar kita. Melihat banyaknya limbah batok kelapa di Pulau Maratua, dua warga Kampung Payung-Payung, Kecamatan Pulau Maratua ini tergerak untuk memanfaatkannya secara ekonomis. Iswin dan Toyan, dua warga ini masing-masing berprofesi sebagai pembuat perahu dan nelayan.
“Kalau ikan lagi kosong di laut, bisa membuat kerajinan batok kelapa ini,” sebut Toyan, ketika dijumpai media ini, (19/11).
Dikatakan Toyan, sebelumnya pernah mendapat pelatihan membuat kerajinan batok kelapa yang digelar Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemkab Berau. Namun, tidak banyak yang benar-benar menerapkan hasil dari pelatihan itu.
Melihat potensi yang besar, disertai dorongan ingin mengembangkan kemampuan, Toyan beserta rekannya Iswin ini akhirnya benar-benar mencoba kerajinan tersebut.
“Mudah-mudahan ada kemajuan untuk kehidupan kami. Ketika tidak bisa melaut karena cuaca kurang bagus, kami bisa membuat kerajinan batok kelapa ini,” bebernya.
Kalau pun tetap bisa melaut, menurut Toyan, malam hari bisa tetap dimanfaatkan membuat kerajinan ini. Sehingga waktu yang dimiliki benar-benar produktif.
Iswin, rekan Toyan mengakui, sudah ada yang siap menampung hasil kerajinannya. Limbah batok kelapa itu dibuat jadi mangkok untuk tempat rujak, tempat sabun, hiasan lampu, tempat lilin, asbak, dan banyak lagi.
“Ini contohnya, kalau sudah jadi bagus kok,” kata Iswin sembari menunjukkan foto-foto hasil kerajinan melalui telepon miliknya.
Kedua perajin batok kelapa ini belum berani pasang target produksi. “Yang penting kami buat dulu. Kalau nanti memang sukses, berhasil, pasti banyak warga yang akan mengikuti,” kata Iswin.
Sementara itu, Ketua Kelompok Maratua Peduli Lingkungan, Riko yang membantu menyalurkan hasil produksi perajin ini menyampaikan, hasil produksi batok kelapa ini akan dilempar ke Bandung.
“Di sana sudah ada yang siap menampung,” ujarnya.
Untuk sementara, Riko mengaku belum memasang target khusus. “Yang penting berapa pun yang ada nanti kita salurkan. Mudah-mudahan bisa menambah penghasilan warga,” pungkasnya.
Terkait produksi olahan limbah dari batok kelapa tersebut, Kepala Kampung Payung-Payung, Darmadji mengungkapkan sangat senang warganya memiliki kreatifitas dan mandiri.
“Saya sebagai Kepala Kampung di sini tentu mendukung usaha mereka dan ini adalah peluang yang baik untuk menciptakan ekonomi kreatif diblingkungan kami,” tutupnya.