TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, menilai jika perempuan harus berpendidikan tinggi. Hal ini dianggap penting guna manfaat yang bisa dikembangkan diluaran dan dapat terasa secara nyata.
Sekretaris DPPKBP3A Berau, Widya Astuti mengatakan, jika memang perempuan harus memiliki orientasi pendidikan setinggi mungkin. Hal ini agar saat menjadi seorang ibu, perempuan dapat menjadi tempat pertama untuk memperluas wawasan anaknya. Selain itu, dirinya juga mengimbau pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar dapat memberi akses yang sama dalam ranah beredukasi untuk perempuan.
“Iya baik perempuan maupun laki-laki, harus memiliki akses yang sama dalam mendapat pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya, permasalahan gender ini sudah sering diperbincangkan oleh kalangan masyarakat Bumi Batiwakkal -sebutan Berau.
“Baik saat di era MDGs hingga SDGs hari ini, masih terdapat pemikiran masyarakat bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi,” terangnya.
Lantaran menjadi perbincangan yang tak ada habisnya, dengan posisi perempuan tersebut dirinya menilai bahwa perlu adanya paradigma baru dalam memaknai gender.
“Terkadang perempuan pun berpendidikan hingga ranah SMA/Sederajat sudah dirasa cukup oleh orang tua. Padahal, perempuan memiliki berperan sangat vital dalam ranah keluarga dan negara,” ucapnya.
Meski perempuan tidak bisa serta merta secara fisik disamakan dengan lawan jenisnya. Namun, pemaknaan gender sendiri harus dipandang sesuai kebutuhan yang berbeda.
“Semua orang memiliki kebutuhan spesifik yang berbeda, sehingga setiap orang baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, harus mendapat kesempatan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya, baik dalam ranah pendidikan, pekerjaan dan lainnya,” tutupnya. (*)