TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Ekspor ikan kerapu dan juga lobster ke Hongkong sempat tertahan selama 26 hari sejak (5/2/2020), akibat ancaman Virus Corona atau COVID-19, karena petugas kesehatan pelabuhan harus mengecek kesehatan awak kapal terlebih dahulu.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Berau Tenteram Rahayu, saat panahanan untuk berlayar, memang kondisi saat itu tidak memungkinkan untuk melakukan ekspor ke Hongkong, terlebih Virus yang sudah mulai menyebar kebeberapa negara di asia.
“Jadi kemarin sempat ada penahanan berlayar selama 26 hari, ya itu karena Virus Corona yang mulai menyebar, jadi sempat kami hentikan ekspor tujuan Hongkong,” ucap Tenteram Rahayu.
Sejak bulan Januari 2020, ekspor melalui laut sudah mencapai 16,4 ton Kerapu dan Lobster dengan total 232 kilogram. Ini merupakan data ekspor melalui pelabuhan, dan masih ada lagi data dari Karantina Ikan yang ekspornya menggunakan pesawat.
“Perkiraan kemarin saat pengiriman itu sekitar 13 ton, namun karna ada penundaan ikan-ikan tidak bisa bertahan sehingga banyak yang mati, jadi kami hanya mengekspor 9 ton saja” lanjutnya.
Tenteram Rahayu menjelaskan kapal Hong Kong pengangkut ikan kerapu hanya stay di Teluk Alulu, jadi tidak langsung mengambil kekeramba, dan kapal nelayan yang membawakan ikan ekspor tersebut.
“Jadi mereka stay saja di Teluk Alulu, sudah tidak kekeramba lagi,” tutupnya. (*)