TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dalam beberapa hari terakhir terjadi perubahan air di sungai Segah. Kondisi ini pun sempat terjadi pada tahun 2015 lalu. Dimana air sungai berubah menjadi hijau bening dan menyebabkan ikan di sungai bermatian.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Berau pun langsung mengambil sikap dengan mengumpulkan sejumlah manajemen perusahaan pertambangan dan perkebunan kelapa sawit untuk membahas masalah yang terjadi ini.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Sujadi menyampaikan bahwa sejak terjadinya perubahan tersebut pihaknya langsung bergerak ke lapangan dengan melakukan uji sampel air di beberapa titik. Dari hasil uji sampel tersebut masih belum ditemukan penyebab persoalan yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi.
“Sejauh ini PH dari sampel air yang diambil masih dalam kondisi normal,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Direktur PDAM Tirta Segah, Saiful Rahman. Dari hasil uji yang dilakukan PDAM Tirta Segah di beberapa intake masih dalam kondisi normal. Sehingga air yang akan dialirkan kepada konsumen masih dalam kondisi layak pakai.
“Kita selalu melakukan pemantauan setiap saat. Jika ada terjadi perubahan langsung diambil tindakan. PDAM juga mengantisipasi dengan melakukan beberapa perubahan campuran agar PH air ini tetap normal,” katanya.
Sementara Bupati Muharram menegaskan agar kondisi ini secepatnya diatasi. Ia pun mengarahkan agar DLHK kembali melakukan uji sampel ke titik-titik pembuangan khususnya di perusahaan perkebunan kelapa sawit yang selama ini diduga sebagai penyebab perubahan air sungai tersebut.
“Sehingga kita dapat memastikan apa penyebab perubahan air sungai ini. Dan tidak ada lagi dugaan yang beredar. Saya minta agar DLHK bisa secepatnya melakukan pengujian,” tegasnya.
Ia juga mengarahkan PDAM Tirta Segah untuk selalu bersiap jika ada perubahan di IPA PDAM. Jika memang ada perubahan yang dapat membahayakan agar air tidak disalurkan sementara ke masyarakat. Sehingga tidak terjadi penyebaran yang memunculkan persoalan baru. “Sejauh ini kita belum bisa mengambil kesimpulan. Yang pasti harus ada antisipasi sebelumnya. Saya harap ini bisa diketahui secepatnya, minimal penyebabnya,” pungkasnya. (hms5)