TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan Promosi Investasi Daerah yang diikuti oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemerintah Provinsi Aceh. Tujuan dari pertemuan ini menurut Direktur Investasi Daerah BKPM untuk memperluas jaringan kerjasama antara Indonesia dan Jepang sehingga investasi akan mengalir lebih banyak ke Indonesia.
Kalimantan Timur menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini. Menurut Kepala Perwakilan BKPM di Tokyo, Rahmat Yulianto, Kalimantan Timur (Kaltim) sangat menarik minat para investor di Jepang karena posisi Kaltim yang akan dijadikan Ibukota negara baru Indonesia dalam waktu tidak lama lagi. Pemindahan Ibukota ini memerlukan pembangunan infrastruktur, berbagai utilitas, properti, dan berbagai pembangunan lainnya.
Menurut Plt Sekretaris Daerah Kaltim, Syabani, Kaltim memiliki 3 kawasan industri strategis yang saat ini memerlukan investasi cukup besar. “Ada zona ekonomi khusus di wilayah utara Kaltim yang merupakan peluang bisnis luar biasa bagi para investor termasuk dari Jepang,” ujar Syabani.
Salah satu peluang yang juga sempat muncul dalam diskusi adalah terkait dengan pemenuhan kebutuhan listrik. Salah satu kendala yang dialami Kaltim adalah terkait dengan jaringan transmisi. Salah satu perusahaan terbesar Jepang, Kansai Electric, menawarkan proposal kerjasama untuk membangun jaringan transmisi listrik.
Menanggapi hal ini Bupati Berau, Muharram, menyampaikan kebutuhan Kabupaten Berau akan listrik untuk pengembangan pariwisata yang saat ini masih dirasakan belum optimal karena minimnya supply listrik. “Ide untuk menggunakan arus DC dalam transmisi energi listrik agar mengurangi losses (hilangnya sebagian energi) dan penggunaan energi berkelanjutan pengganti batubara yang ditawarkan ini sangat cocok jika bisa diterapkan di Kalimantan yang saat ini masih berpenduduk jarang namun kebutuhan listriknya akan segera meningkat signifikan. Kalau bisa ide ini segera ditindaklanjuti di tingkat nasional dan dibicarakan serius dengan PLN,” ujar Muharram.
Rombongan Kaltim akan melakukan beberapa pembicaraan dengan para pihak khususnya pengusaha sampai tanggal 3 November 2019 di Tokyo dan Toyama. Diharapkan dari kunjungan ini akan meningkatkan nilai investasi Jepang yang selama ini telah menjadi investor terbesar kedua di Indonesia agar lebih fokus ke Kaltim sebagai calon Ibukota baru Indonesia. (hms5)