TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Berau telah menganggarkan dana senilai Rp 290 miliar untuk melakukan penataan di bantaran sungai Kelay. Penataan ini diharapkan semakin mempercantik lokasi di sepanjang bantaran sungai Kelay khusunya yang berada di Jalan Yos Sudarso hingga Jalan PD Guna.
Mempersiapkan rencana pembangunan ini, Pemerintah Kabupaten Berau pun melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dimana dalam penataan ini pemerintah akan merapikan rumah-rumah di sepanjang jalan Yos Sudarso dan PD Guna.
Bupati Muharram menyampaikan dalam sosialisasi bahwa bantaran sungai Kelay yang saat ini banyak ditempati oleh warga merupakan jalur hijau. Yang dalam aturannya tidak boleh didirikan bangunan. Kondisi ini lah yang membuat pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan penataan di sana. Sehingga terlihat lebih rapi dan bersih, seperti yang telah dilakukan di Gunung Tabur dan Sambaliung.
Pembangunan ini direncanakan sepanjang 860 meter mulai dari dermaga di depan Perpustakaan Daerah hingga Jalan Yos Sudarso ujung. Sebelum dibangun pun akan dilakukan pengukuran 25 hingga 30 meter dari pinggir sungai. “Nanti akan ditarik jalurnya. Jika memang tidak terkena dari jalur, maka bangunan yang ada akan dipertahankan,” jelas bupati.
Muharram juga mengatakan bahwa pengerjaan ini akan dilakukan dengan melakukan penurapan sisi dalam dan luar sungai. Dan ditengahnya akan dilakukan penimbunan. Hal ini untuk mengurangi besarnya pembiayaan.
“Jadi mirip seperti dermaga. Dengan lebar 6 meter. Di tengahnya akan dibangun fasilitas umum. Mirip seperti lokasi di Pantai Losari Makasar,” ungkapnya.
Penataan ini masuk dalam proyek tahun jamak hingga tahun 2021 mendatang. Setelah disetujui oleh masyarakat, pemerintah pun akan langsung bergerak untuk dilakukan lelang proyek. Kemudian di tahun depan diharapkan sudah bisa dilakukan peletakan batu pertama.
Sementara Wakil Bupati Agus Tantomo menegaskan bahwa program penataan bantaran sungai ini bukan hanya persoalan legalitas saja, tapi juga menyangkut estetika dan kesehatan. Dengan dilakukan pantaan nantinya bisa semakin mempercantik lokasi di sana bahkan dapat dijadikan sebagai objek wisata baru.
“Ini hanya dilakukan penataan saja bukan pembangunan agar lebih indah,” pungkasnya. (hms5)